Tips Cara Membasmi Kutu Daun Pada Tanaman Cabe

Cara Membasmi Kutu Daun Pada Tanaman Cabe - Hampir semua hama yang menyerang tanaman terung-terungan bisa menyerang tanaman cabe. Serangan hama ini bisa menurunkan produktivitas tanaman, bahkan pada tingkat tertentu mengakibatkan gagal panen.
Budidaya tanaman cabe merupakan kegiatan usaha tani yang menjanjikan keuntungan menarik. Di Indonesia, permintaan akan cabe cukup tinggi. Cabe seakan-akan sudah menjadi bahan kebutuhan pokok masyarakat. Di masa-masa tertentu, seperti menjelang hari raya harga cabe bisa meningkat hingga puluhan kali lipat.
Kutu daun menyerang tanaman cabai dengan menghisap cairan daun sehingga mengakibatkan daun keriput, berwarna kekuningan, dan terpuntir. Akibat lebih jauh adalah dapat mengakibatkan kerdilnya pertumbuhan tanaman. Hama kutu daun merupakan vektor yang dapat menularkan penyakit, yaitu  embun jelaga dan virus, serta dapat mengundang dsemut. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang berbahan aktif imidakloprid, fipronil, dan protiofos secara bergantian. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai. Ia mengisap cairan daun, pucuk tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya berlang kekuningan, layu dan akhirnya mati. Melalui angin kutu ini menyebar menyebar keareal kebun. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
Pengendalian dengancara menanam tanaman perangkap (trap crop) disekeliling kebun cabai seperti jagung. Kendalikan dengan kimia seperti Curacon 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.

Thrips/kemreki (Thrips parvispinus)
Hama ini berukuran sangat kecil dan lembut. Ketika muda berwarna kuning dan dewasa kecoklatan dengan kepala hitam. Didaun terdapat titik-titik putih keperakan  bekas tusukan, kemudian berubah menjadi kecoklatan. Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung keatas. Thrips sering bersarang dibunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. Sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.

Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutuskan perkembangan Thrips. Pengendalian dengan memasang perangkap kertas kuning IATIP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung dan digantung dan digantung setinggi 15 cm dari pucuk tanaman.
Gunakan pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang dapat dipilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curcon 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40 EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.

Kutu dan kapas (Aphis gossypi)
Sewaktu muda kutu ini berwarna putih, kemudian dewasa menjadi hijau kehitaman. Daun yang terserang berubah keriput. Pertumbuhan terhambat dan kalau dibiarkan tanaman bisa mati. Kutu dewasa membentuk sayap dan terbang ketempat lain. Kutu ini menghasilkan embun jelaga berwrna hitam yang mengganggu proses fotosintesis, juga menjadi perantara penyebaran virus. Kendalikan dengan Curacron 500 EC, pegasus 500 SC.

Pengorok daun ( Liriomyza spp)
Hama ini bersifat polifag, menyerang hampir semua jenis tanaman. Gejala serangan tampak pada daun ukir-ukiran seperti batik, ini terjadi karena larva mengorok jaringan didalam daun.Pengendalian dengan Agrimec 18 EC, Trigard.
Tungau/tengu/mite (Polyphagotarsonemus latus Bank dan Tetranyhus innabarinus Boisd). Tanda kehadiran tungau ini adalah adanya warna coklat mengkilap dibagian bawah daun. Sedang pada daun bagian atasnya ada dijumpai bercak kuning. Hama ini menyerang daun yang mengakibatkan daun menjadi kaku dan melengkung kebawah. Pucuk daun seperti terbakar, tepi daun keriting. Kutu ini juga menyerang bunga, pentil dan buah. Tungau berukuran sangat kecil dan bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Serangan yang berat terutama pada musim kemarau, menyebabkan cabai tumbuh tidak normal dan daun -daunnya keriting.
Pengendalian dapat dilakuakan dengan insektisida sperti Omite 57 EC, Apollo 500 SC, Mitisun 570 EC, Merothion 500 EC, Strek 150 EC, Mitac 200 EC, Curacron 500 EC, Agrimec 18 EC, pegasus 500 EC.

Lalat buah.
Lalat ini menusuk pangkal buah cabai yang terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur. Buah yang tetserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan bergelombang. Setelah telur menetas menjadi larva (belatung) dan hidup didalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ketanah dan seminggi kemudian berubah menjadi lalat muda.
Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat. Kumpulkan semua buah cabai yang terserang dan musnahkan. Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas kebotol bekas air minum mimeral yang telah dioleskan minyak goreng, atau diberi air. Gantungkan perangkap dipinggir kebun. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.


Demikian Ulasan tentang Cara Membasmi Kutu Daun pada Cabe semoga dapat menambah wawasan dan membantu masalah pertanian anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar