Cara Membasmi Hama Tikus Sawah - Tikus sawah memang menjadi musuh primer bagi para petani. Binatang ini merupakan salah satu hama, nan dapat menyebabkan panen padi menjadi gagal. Berbagai langkah cara membasmi tikus sawah ini, telah dilakukan oleh para petani ataupun pemerintah. Baik nan dilakukan secara fisik mekanik, kultur teknis, atapun secara kimia. Sawah merupakan tempat bercocok tanam yang berfungsi menghasilkan bahan mentah (padi) dan diolah menjadi beras untuk dikonsumsi dan melengkapi kebutuhan semua orang, karena itu bagian dari makanan pokok. Akan tetapi terkadang para petani kerap menuai kegagalan dikarenakan beberapa faktor yang membuat gagal panen padasaat waktu panen. Diantara faktor yang menghambat para petani menikmati hasil panenya ialah karena keberadaan hama atau tikus. Tikus memang binatang yang mampu memporak-porandakan usaha para petani dalam bercocok tanam. Binatang mamalia ini kerap kali mengganggu dan mengancam para pemilik sawah karena berpotensi untuk merusak tanaman, untuk itu anda memerlukan sebuah cara ampuh mengusir tikus sawah guna menjaga tanaman sampai siap di panen.
1. Coba dengan cara tanam dan panen serempak.
Dalam satu area sawah, diusahakan agar selisih waktu tanam padi ataupun panen tak melebihi 2 minggu. Hal itu dilakukan buat membatasi ketersediaan padi generatif sebagai pakan, sehingga kemungkinan terjadinya perkembangbiakan tikus dapat diminimalisir.
2. Cobalah dengan cara sanitasi habitat.
Langkah ini dapat dilakukan selama musim tanam padi. Caranya ialah dengan membersihkan semak-semak pada sarang primer tikus. Dapat saja di sekitar jalan sawah, tanggul irigasi, batas perkampungan, parit, pematang sawah, ataupun saluran irigasi . Agar lebih paripurna boleh dilakukan pemugaran ukuran pematang sawah, agar tak dimanfaat loka bersarang tikus.
3. Cobalah dengan razia massal.
Langkah ini dilaksanakan secara serentak, pada ketika awal tanam nan melibatkan petani dalam skala besar. Dalam kegiatan ini petani dapat menggunakan berbagai cara buat menangkap ataupun membunuh tikus. Semisal memanfaatkan anjing, ekskavasi sarang dengan cangkul, pemukulan dengan kayu, penjeratan ataupun dengan pengoboran di malam hari.
4. Cobalah dengan pengemposan atau fumigasi.
Cara fumigasi bisa memperoleh hasil efektif, apabila sukses membunuh seluruh tikus nan menghuni di dalam sarangnya. Diawali dengan menutup lubang tikus menggunakan lumpur, namun setelah fumigasi dilakukan sarang tikus tak perlu dibongkar.
5. Cobalah dengan TBS (Trap Barrier System).
Trap Barrier System ini dapat diimplementasikan pada daerah endemik tikus, di mana saat pola tanam serempak. Dengan menggunakan TBS berukuran sekitar 20 x 20 m, diyakini dapat mengamankan padi dari agresi tikus pada sawah sekitar 15 ha.
6. Cobalah dengan (LTBS) Linier Trap Barrier System.
Linier Trap Barrier System merupakan bentangan pagar nan terbuat dari plastik atau terpal, dengan tinggi sekitar 50 cm. Lantas ditegakkan dengan donasi bambu.
Di setiap jeda sekitar 1 m, dapat dilengkapi dengan perangkap. LTBS ini dapat dipasang pada daerah loka habitat tikus sawah atau dapat juga ketika terjadi perpindahan tikus.
7. Coba dengan memanfaatkan musuh alami.
Langkah ini memang dapat dikatakan sebagai cara paling mudah, namun dapat menjaga ekuilibrium ekosistem . Cara ini dapat dilakukan dengan membiarkan ular sawah buat hidup.
Tujuannya agar ular sawah dapat berperan sebagai predator, sehingga bisa menekan populasi tikus di sawah. Selain ular, petani juga dapat memanfaatkan pemangsa tikus lainnya. Semisal anjing, burung hantu, kucing, ataupun burung elang.
8. Coba dengan cara rodentisida.
Langkah ini biasanya hanyalah digunakan, apabila jumlah tikus sawah sangat tinggi. Namun, pemakaian rodentisida haruslah sinkron dengan takaran nan telah dianjurkan. Petani dapat menaruh umpan di loka primer tikus. Semisal jalan sawah, tanggul irigasi, pematang besar, bahkan di perkampungan.
9. Cara-cara tradisonal lainnya.
Selain langkah-langkah di atas, biasanya setiap daerah memiliki cara masing-masing nan telah turun-temurun dalam mengatasi tikus sawah. Semisal dengan cara penggenangan pada sarang tikus, bunyi-bunyian, penjaringan, ataupun dengan pemerangkapan.
Cara-cara di atas memang bukan langkah satu-satunya, masih ada cara-cara lain nan dapat dilakukan para petani. Yang tak kalah krusial dalam memerangi tikus sawah ialah mempertahankan mutu unsur hara, dengan seminimal mungkin mengurangi pemakaian zat kimia.
Tips Cara Membasmi Tikus Sawah
Berikut ini akan diberikan beberapa tips, cara membasmi tikus sawah nan dapat dilakukan oleh para petani perorangan ataupun secara berkelompok.1. Coba dengan cara tanam dan panen serempak.
Dalam satu area sawah, diusahakan agar selisih waktu tanam padi ataupun panen tak melebihi 2 minggu. Hal itu dilakukan buat membatasi ketersediaan padi generatif sebagai pakan, sehingga kemungkinan terjadinya perkembangbiakan tikus dapat diminimalisir.
2. Cobalah dengan cara sanitasi habitat.
Langkah ini dapat dilakukan selama musim tanam padi. Caranya ialah dengan membersihkan semak-semak pada sarang primer tikus. Dapat saja di sekitar jalan sawah, tanggul irigasi, batas perkampungan, parit, pematang sawah, ataupun saluran irigasi . Agar lebih paripurna boleh dilakukan pemugaran ukuran pematang sawah, agar tak dimanfaat loka bersarang tikus.
3. Cobalah dengan razia massal.
Langkah ini dilaksanakan secara serentak, pada ketika awal tanam nan melibatkan petani dalam skala besar. Dalam kegiatan ini petani dapat menggunakan berbagai cara buat menangkap ataupun membunuh tikus. Semisal memanfaatkan anjing, ekskavasi sarang dengan cangkul, pemukulan dengan kayu, penjeratan ataupun dengan pengoboran di malam hari.
4. Cobalah dengan pengemposan atau fumigasi.
Cara fumigasi bisa memperoleh hasil efektif, apabila sukses membunuh seluruh tikus nan menghuni di dalam sarangnya. Diawali dengan menutup lubang tikus menggunakan lumpur, namun setelah fumigasi dilakukan sarang tikus tak perlu dibongkar.
5. Cobalah dengan TBS (Trap Barrier System).
Trap Barrier System ini dapat diimplementasikan pada daerah endemik tikus, di mana saat pola tanam serempak. Dengan menggunakan TBS berukuran sekitar 20 x 20 m, diyakini dapat mengamankan padi dari agresi tikus pada sawah sekitar 15 ha.
6. Cobalah dengan (LTBS) Linier Trap Barrier System.
Linier Trap Barrier System merupakan bentangan pagar nan terbuat dari plastik atau terpal, dengan tinggi sekitar 50 cm. Lantas ditegakkan dengan donasi bambu.
Di setiap jeda sekitar 1 m, dapat dilengkapi dengan perangkap. LTBS ini dapat dipasang pada daerah loka habitat tikus sawah atau dapat juga ketika terjadi perpindahan tikus.
7. Coba dengan memanfaatkan musuh alami.
Langkah ini memang dapat dikatakan sebagai cara paling mudah, namun dapat menjaga ekuilibrium ekosistem . Cara ini dapat dilakukan dengan membiarkan ular sawah buat hidup.
Tujuannya agar ular sawah dapat berperan sebagai predator, sehingga bisa menekan populasi tikus di sawah. Selain ular, petani juga dapat memanfaatkan pemangsa tikus lainnya. Semisal anjing, burung hantu, kucing, ataupun burung elang.
8. Coba dengan cara rodentisida.
Langkah ini biasanya hanyalah digunakan, apabila jumlah tikus sawah sangat tinggi. Namun, pemakaian rodentisida haruslah sinkron dengan takaran nan telah dianjurkan. Petani dapat menaruh umpan di loka primer tikus. Semisal jalan sawah, tanggul irigasi, pematang besar, bahkan di perkampungan.
9. Cara-cara tradisonal lainnya.
Selain langkah-langkah di atas, biasanya setiap daerah memiliki cara masing-masing nan telah turun-temurun dalam mengatasi tikus sawah. Semisal dengan cara penggenangan pada sarang tikus, bunyi-bunyian, penjaringan, ataupun dengan pemerangkapan.
Cara-cara di atas memang bukan langkah satu-satunya, masih ada cara-cara lain nan dapat dilakukan para petani. Yang tak kalah krusial dalam memerangi tikus sawah ialah mempertahankan mutu unsur hara, dengan seminimal mungkin mengurangi pemakaian zat kimia.
Itulah beberapa Tips Cara Membasmi Hama Tikus Sawah, semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu masalah pertanian anda, salam tani!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar