Tips Cara Sukses Budidaya Ayam Petelur

Cara Budidaya Ayam Petelur - Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan & itik liar yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak.
Ayam yg pertama masuk & mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang khusus utk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki klasifikasi sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula persaingan tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur. 

Telur ayam adalah salah satu sumber protein yang sangat baik dijadikan makanan sehari-hari, bisnis jualan telur ayam juga masih menjanjikan dan tingkat permintaan perharinya sangat tinggi. Telur ayam sangat praktis disajikan untuk menjadi lauk makan seperti dengan cara digoreng atau direbut saja sudah bisa dimakan. Tingginya tingkat permintaan telur ini tentu kemudian larinya ke peternakan peternakan ayam petelur sebagai penghasil telur telur tersebut.

Sentra Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa & Sumatera.
Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dgn ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil & mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dgn berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki & menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus utk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas & keributan, & ayam ini mudah kaget & jika kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga jika kepanasan.
Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan & ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tdk kurus, tetapi juga tdk terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & juga dpt menghasilkan daging yg banyak. Ayam ini disebut juga dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg cokelat, maka ayam ini disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif sama. Satu hal yg berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dgn rasa yg enak.
Ayam-ayam petelur unggul yg ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah utk menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil kotoran & limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yg dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus & jeroan ayam dpt dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dlm upacara keagamaan. 

Syarat Lokasi yg baik utk budidaya ayam petelur adalah : 

-Lokasi yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk. 
-Lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran. 
-Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.

Pedoman teknis beternak ayam petelur antara lain:Penyiapan Sarana & Peralatan. 
1. Kandang
Iklim kandang yg cocok utk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan & atau pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan. 


Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
Sistem kandang koloni, satu kandang utk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;

Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dgn sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang utk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dlm peternakan ayam petelur komersial.

Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
kandang dgn lantai liter, kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;

kandang dgn lantai kolong berlubang, lantai utk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan 40% luas lantai kandang utk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).

2. Peralatan
a). Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm utk pengganti kulit padi/sekam.

Tempat bertelur
Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

Tempat bertengger utk tempat istirahat/tidur.
Dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur. Tempat makan, minum & tempat grit

Tempat makan & minum harus tersedia cukup
Bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.

Penyiapan Bibit.

Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:


Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.

Pertumbuhan & perkembangan normal.
Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.

Ada beberapa pedoman teknis utk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari:

Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
Tidak ada letakan tinja diduburnya. 
1. Pemilihan Bibit & Calon Induk.
Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ini tergantung sebagai berikut:
Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tdk menguntungkan. 
Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pada data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
  
Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup. 

Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas & kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kwalitas & kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram. 
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ini dikelompokkan dlm 2 (dua) fase yaitu:

a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;

minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg diberikan adalah 50 gram/liter air.

b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;

minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor &
minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor. 

Pemberian Vaksinasi & Obat 
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yg ditimbulkan lebih lama daripada dgn vaksin inaktif/pasif.  

Vaksin inaktif, adalah vaksin yg mengandung virus yg telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yg ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yg diduga sakit. 

Macam-macam vaksin:
Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna

Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
Vaksin NCD HB-1/Pestos.
Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek. 

Persyaratan dlm vaksinasi adalah:
Ayam yg divaksinasi harus sehat.

Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
Sterilisasi alat-alat. 
Pemeliharaan Kandang
Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.



Panen Ayam Petelur:
Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.Hasil 

Tambahan
Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
Telur yg telah dihasilkan diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval, bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.

Itulah Cara Mudah Budidaya Ayam Petelur semoga dapat membantu anda untuk meraih kesuksesan.

Tips Cara Sukses Budidaya Ikan Guppy

Cara Budidaya Ikan Guppy - Ikan guppy atau Poecilia reticulata merupakan ikan yang mudah membiak. Habitat asli ikan guppy di danau-danau dan sungai berair tenang. Ikan ini bisa juga bertahan di air payau yang memiliki kadar garam tinggi.
Ikan guppy berasal dari wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Masuk ke Indonesia pada tahun 1920-an sebagai ikan akuarium. Kemudian lepas ke alam bebas dan berkembang biak dengan cepat. Ikan guppy bisa ditemukan di hampir seluruh perairan air tawar di Indonesia.
Ikan guppy digemari sebagai ikan hias karena keindahan warna dan bentuk siripnya. Terutama ikan yang berkelamin jantan, karena hanya yang jantan yang memiliki sirip indah. Sedangkan ikan betina warnanya cenderung kusam. Sama seperti halnya ikan cupang.
Budidaya ikan guppy tidak memerlukan infrastruktur mahal. Cukup dengan perlengkapan sederhana, kita bisa membiakkan ikan ini. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkahnya.

1. Peralatan budidaya ikan guppy
Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya ikan guppy, antara lain :
  1. wadah / tempat, 
  2. Aerator 
  3. Tanaman air. 
Wadah untuk akuarium pemijahan ikan guppy bisa, seperti semen, atau bak plastik dan akuarium kaca.

Wadah atau tempat yang diperlukan untuk budidaya ikan guppy setidaknya empat fungsi, yaitu :

  1. Pemisahan indukan 2 tempat, 
  2. Pemijahan 1 tempat dilakunya perkawinan, 
  3. Penetasan 1 tempat untuk penetasan, 
  4. Pembibitan 1 peliharaan larva.
Ukuran luas wadah dapat bervariasi budidaya ikan guppy, disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan dibudidayakan. Sedangkan ketinggian wadah minimal 30 cm, kecuali untuk tempat pembibitandiperlukan lebih tinggi dari 50 cm.

2. Proses Pemilihan Indukan Ikan Guppy
Perbedaan jantan dan betina dapat dilihat dari penampilan fisiknya. betina guppy ikan bentuk lebih bulat dengan warna yang cenderung kusam dan tidak memiliki sirip yang menjumbai. 
Sementara ikan jantan memiliki warna yang kontras dan bercahaya, tubuh lebih langsing dengan sirip menjumbai. 
Betina ukuran tubuh ikan yang umumnya lebih besar daripada pejantan. Indukan siap untuk pemijahan setidaknya usia 4 bulan. Warna dan bentuk ikan guppy sangat ditentukan oleh faktor genetik. Untuk mendapatkan hasil yang baik Pilih indukan unggul. 
Selain itu, petani juga dapat mencoba untuk memilih indukan guppy yang ideal untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik.

3. Pemisahan Indukan
Sebelum pemijahan/pembenihan, pejantan dan betina dipisahkan terlebih dahulu. pejantan dan betina ikan guppy ditempatkan dalam wadah yang terpisah. Wadah diisi dengan air dan diganti setiap 1-3 hari. Pergantian air tidak perlu semua, hanya menghabiskan sepertiga dari air dan tambahkan air baru.
Berbeda dengan proses Perkawinan pada umumnya, pemisahan dilakukan sambil di beri makan yang bermutu tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan banyak sperma untuk pembuahan. Berikan makanan seperti daphnia atau moina sebanyak 2 X sehari. Hal ini memungkinkan percepatan bila proses pemijahan berlansung.

4. Proses Pemijahan ikan guppy
Sebelum pemijahan berlangsung kita harus menyiapkan wadah terlebih dahulu, wadah pemijahan diisi dengan air bersih yang telah diendapkan minimal 24 jam. Air hingga kedalaman 25 cm pemijahan. 
Pemijahan padat penebaran wadah tidak lebih dari 30 individu / 100 liter air. Untuk ukuran akuarium lebar 1 x 0,5 meter, cukup untuk menampung 10 pejantan dan 20 betina ikan guppy. 
Jika memungkinkan menyediakan tanaman air seperti hydrilla untuk tempat ikan bercumbu. pemijahan ikan dapat dilakukan satu-satu atau dalam jumlah besar. Pemijahan dianjurkan karena lebih cepat, lebih ekonomis dan praktis. Komposisi pemijahan antara pejantan dan ikan betina biasanya 1: 5. Tapi jika Anda ragu semua perempuan dibuahi, komposisi dapat diubah 1: 2. Masukkan induk betina pertama di pagi hari. 
Kemudian pada sore hari bisa menempatkan induk jantan. Pada pemijahan, tidak semua ikan bertelur pada hari yang sama. Biasanya proses pemijahan dibiarkan berlanjut selama 4-7 hari. Perempuan segera dipisahkan dibuahi ke dalam wadah penetasan.

5. Proses Penetasan Benih
Penetasan wadah diisi dengan air bersih bersih dan diberi aerasi. Pemberian aerasi tidak terlalu kuat agar tidak mengganggu larva ikan. Kualitas air harus dijaga dengan mengganti air dengan air yang baru ketiga setiap 1-3 hari. Feeding untuk membendung setiap 2 hari dalam bentuk daphnia atau moina.
Embrio tumbuh dalam perut sampai siap untuk dilahirkan. Panjang kehamilan, mulai dari pemijahan sampai kelahiran berlangsung 3-4 minggu.
Ciri-ciri ikan guppy hamil dapat dilihat setelah 2 minggu proses pemijahan. Tanda daerah gelap di bagian bawah anus terdapat tanda bercak kelahiran dan perut sedikit meningkat. Jika tidak ada karakteristik hamil, mengambil indukan untuk pembibitan kembali.
Ikan guppy betina memiliki kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehingga perempuan bisa hamil sampai 1-3 kali dalam satu konsepsi. Waktu yang diperlukan dari pertama kehamilan kehamilan berikutnya sekitar 1-5 minggu.
Dalam satu kelahiran, ikan guppy dapat menghasilkan 3000-10000 telur akan tetapi telur belum tentu semua menetas sempurna. Remaja harus segera dipindahkan ke pendederan benih. Jika tidak, mungkin kelaparan orang tua makan.

6. Pendederan Benih
Kolam harus ditempatkan di ruang terbuka. Sinar matahari diperlukan untuk membentuk warna yang cemerlang pada ikan guppy. Biasanya mereka menggunakan akuarium berukuran 1 x 1 x 0,5 meter atau 2 x 2 x 0,5 meter sebagai wadah pembibitan.
Tambahkan tanaman air seperti hydrilla atau eceng gondok untuk berlindung. Berikan aerasi di akuarium. Isi akuarium dengan air sampai 40 cm. Air perlu diperbarui setiap 3 hari sekali.

7. Pemberian Makanan 
untuk ikan yang baru menetas tidak perlu di berikan makan tambahan terlebih dahulu karena masih terdat sisa makan yang masih menempel di perunya selama kurang lebuh 3-5 hari. Setelah itu, benih dapat diberikan makanan tambahan berupa Artemia ikan (udang-organisme) atau kutu air (Daphnia dan moina) yang telah disaring. Setelah lebih dari 20 hari, dapat di beri kuning telur rebus dan cacing sutra.

8. Ikan Siap Di Piara Dalam Akuarium 
Ikan yang sudah berumur 20 hari dapat dibedakan antara pejantan dan betina. Hanya ikan jantan yang dijual sebagai ikan hias. Sedangkan ikan betina yang digunakan sebagai idukan dan istirahat di kadang-kadang. Ikan Guppy bisa dikatakan matang dan mampu bersaing dengan kawanan setelah usia satu bulan.
Keberhasilan budidaya ikan guppy ditentukan oleh jumlah kelahiran ikan jantan. Karena hanya ikan jantan menarik sebagai ikan hias akuarium. Pria memiliki sirip yang lebar dan warna yang menarik. 

9. Penjualan Ikan 
Ikan dapat di pasarkan di pasar ikan hias atau melalui media online dan lain-lain untuk mendapat penghasilan dari budidaya ikan hias Ikan Guppy.

Itulah beberapa Tips Cara Budidaya Ikan Guppy yang Efektif semoga dapat membantu anda dalam masalah ternak guppy anda.

Tips Cara Jitu Membasmi Hama Ulat Bulu Pada Tanaman

Cara Membasmi Hama Ulat Bulu - Hama tanaman seperti kutu putih, embun jelaga, semut, kutu kuning, belalang dan ulat putih kadang kita temui pada tanaman hias, buah dan sayuran yang kita tanam. Bukannya memanen, malah tanaman kita menjadi rusak karena hama tanaman tersebut. Tentunya sangat menjengkelkan dan sangat tidak sedap dipandang mata, nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi Tips Pertanian tentang Cara Membasmi Hama Ulat Bulu pada Tanaman. silahkan simak pembahasannya dibawah ini:

Ramuan Pertama
Bahan                   :    puntung rokok satu ons dan air tujuh liter.
Cara pembuatan:    masukkan puntung rokok dalam air. Biarkan selama 4–7 hari. Saringlah agar diperoleh air larutan yang bersih. Gunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman. Penyemprotan pada pagi dan sore hari.
Ramuan Kedua
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1. Bawang putih, cabe rawit, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir : masing-masing 100 gram.
2. Gula pasir : 2 sendok makan.
3. Air destilasi 1 liter.
4. Dekomposer BSA (mikro organisme pengurai) : 2 cc atau bisa juga menggunakan EM4.
5. Botol kaca steril : 2 buah

Cara Membuat:
Cabe rawit, bawang putih, pandan, kemangi, tembakau, kunyit, kenikir dan air diblender hingga bercampur rata. Masukkan ke dalam botol yang telah disteril bebas kuman. Masukkan gula dan decomposer BSA, tutup lalu biarkan satu minggu untuk proses fermentasi. Buka dan saring dari ampas-ampas yang ada dan simpan di tempat yang tertutup
Cara pemakaian/penggunaan cairan pestisida organik :
Campur 60 cc cairan pestisida/insektisida organik yang telah dibuat dengan 1 liter air biasa. Bisa juga buat takaran sendiri sesuai perbandingan tadi.
Ramuan 3
Bahan yang diperlukan : daun papaya sebanyak kurang lebih 1 (satu) kilogram, atau kira-kira sekitar 1 (satu) kantong plastik kresek besar, 4 liter air dan satu sendok sabun.
Cara Membuat : Hancurkan daun pepaya dengan blender, campurkan dengan air.  Lalu disaring dan ditambahkan 4 liter air lagi dan sabun kemudian diaduk rata dan siap digunakan.
Ramuan 4
Bahan yang diperlukan : Bawang putih dan cabai masing-masing satu genggam, dan seperempat sabun batangan.
Cara membuat : Blender bawang putih dan cabai, lalu rebus, kemudian campurkan sabun.  Biarkan selama sehari lalu disaring.  Setelah itu segera gunakan. (1)
Ramuan 5:
Bahan: 100ml parfum, 500gram tepung kanji, 20 liter air
Cara membuat: campurkan semua bahan, kemudian siap digunakan. Ulat akan mati dalam waktu 15-20menit kemudian. (2)
Ramuan 6:
faries fadhil wrote: Sudah 3 hari ini saya tidak habis pikir tentang ramuan ajaib Pak Heri (pemilik Gonku Nursery tempat gathering bulan lalu) untuk membunuh ulat di pohon rambutan yang jumlahnya ratusan itu Pohon yang letaknya dekat ruang perbanyakan ini memang gundul hampir 50% karena diserang ulat Hari senin pagi2 sekitar pukul 8.. saya nemenin beliau yang cengangas-cengenges bawa 2 liter air beras ... ini air dukun katanya heheheheh... air beras ini kemudian disiramkan ke tanah tepat di bawah tajuk si rambutan.... liat aja besok kata dia...
Besoknya.. pagi2 sekali .. banyak sekali ulat bergelimpangan di bawah pohon...
lho lho lho.... ada apa ini... kok bisa... hari berikutnya jumlah korban makin banyak... saya makin tidak habis pikir.. Apa yang dibawa si air beras ini hingga
bisa membunuh ulat secara sistemik... eddaaann .. selama saya kuliah di bogor.. baru kali ini saya kagum sama insektisida made in dapur ini.. Kebetuan di rumah saya... Semua aglo selalu disiram air beras tiap hari kecuali beberapa.. yaitu Siam Aurora, Butterfly, dan satu Alocasia... ini juga ajaib.. ketiga makhluk ini langsung cepak dihajar ulat.. sementara yang lainnya ga disentuh sama sekali... sekalipun saya temukan cangkang telur ulat di daun yang lainnya... Hari ini saya sharing dengan sangat berbahagia dan penasaran hehehehe Air Beras... ada apa dengan dirimu... ternyata sakti hehehehehe (3)
Ramuan 7:
SEMPROTAN NIMBA
Tanaman ini dapat dipakai untuk semprotan insektisida alami yang aman dan efektif. Nimba dapat dipakai pada hampir semua serangga, termasuk nyamuk. Terkadang memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunggu efeknya karena untuk beberapa jenis serangga, nimba bekerja dengan memutus daur perkembangbiakan serangga tersebut. Nimba merupakan salah satu tanaman terbaik untuk digunakan karena aman bagi manusia dan tidak menimbulkan banyak masalah bagi serangga yang menguntungkan, khususnya predator hama. Dalam kondisi tertentu bahkan bisa meningkatkan produksi ulat yang berguna! Keong/siput, nematode, lebah penyengat, ulat, ngengat, penggerek daun, lalat, nyamuk, dan belalang adalah beberapa jenis serangga yang dapat dikendalikan dengan nimba. 
Cara menggunakan nimba:
1. Tumbuklah biji nimba dan masukkan ke dalam kantong kain. Masukkan kantong kain ini dalam ember atau drum berisi air selama semalam. Gunakan 500 gr biji nimba untuk tiap 10 liter air. Gunakan sebagai semprotan pada serangga hama dan tanaman yang terserang. Biji nimba ini lebih efektif daripada daunnya.
2. Ambillah segenggam besar daun nimba segar, lumatkan, dan masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama 2 hari, kemudian buanglah daunnya dan gunakan sebagai semprotan. 
3. Keringkan segenggam penuh daun nimba, tumbuk, dan masukkan ke dalam air. Biarkan selama 2 hari, saring dan gunakan sebagai semprotan.
4. Semprotan nimba ini juga dapat dibuat dengan merendam biji nimba yang telah dihancurkan dalam alkohol, atau membuat minyak dari biji nimba dengan menggunakan suatu alat pengepres minyak. Metode ini lebih mahal namun dapat menghasilkan produk yang lebih kuat.(4)
Ramuan 8:
SEMPROTAN SARI/JUS JAHE
Parut segenggam penuh jahe dan masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama sehari, lalu semprotkan ke tanaman yang rusak untuk mengontrol larva ulat dan ulat bulu.
Ramuan 9:
SEMPROTAN DAUN TALAS
Daun-daun talas mengandung asam lisollic. Bila serangga memakannya, ibarat manusia merasa makan pecahan gelas! Cara meraciknya, tumbuk 10 lembar daun talas dan masukan dalam 3 liter air (½ ember), aduk dengan baik. Percikkan ke tanaman dengan menggunakan sapu lidi. Pastikan masing-masing tanaman terciprat larutan ini untuk perlindungan yang baik terhadap serangga.
Ramuan 10:
SEMPROTAN DAUN TOMAT
Daun tomat merupakan insektisida alami dan fungisida ringan, dapat digunakan untuk aphid, semut, cacing, ulat bulu, telur serangga, belalang, ngengat, nematoda, lalat putih, jamur dan bakteri pembusuk.
Cara membuatnya, masaklah 1 kg daun tomat dalam 2 liter air selama 30 menit, tambahkan lagi potongan 2 genggam daun, batang dan buahnya, dan 2 liter air. Aduk bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama
6 jam (½ hari). Saring dan tambahkan ¼ batang sabun. Semprotkan larutan ini setiap 2 hari bila jumlah serangga, khususnya ngengat, cukup banyak.
WASPADALAH!
Daun tomat ketika dipakai sebagai insektisida bersifat racun bagi manusia. Ini disebabkan karena unsur kimia yang ada dalam daun tomat menjadi jauh lebih pekat konsentrasinya. Gunakan sarung tangan dan penutup hidung serta mulut sekaligus saat menyemprotkannya.
Ramuan 11:
SEMPROTAN LEM
Semprotan lem bisa dibuat dari sisa air rebusan singkong, talas, atau kentang. Serangga kecil akan menempel pada lem ini dan akhirnya menyebabkan serangga tersebut mati lemas. Semprotan ini berguna untuk aphid, ulat bulu dan lalat putih, namun cobalah juga pada serangga kecil lainnya. Caranya, campurkan air sisa memasak singkong, talas, atau kentang dengan air tambahan untuk membuat larutan. Kekuatannya bervariasi tergantung jenis tanaman yang digunakan, kira-kira saja. Semprotkan pada tanaman. Larutan yang baik akan menyisakan lapisan tipis pada tanaman ketika larutan kering.
Ramuan 12:
SEMPROTAN SABUN
Semprotan ini efektif untuk siput, keong, aphid, ulat bulu, kumbang kecil, dan serangga-serangga pemakan daun lainnya. Caranya, gunakan 1 sendok besar sabun bubuk atau cair per liter air. Semprotkan hanya pada hama atau tanaman yang rusak. Anda juga dapat menggunakan bekas air cucian piring atau pakaian kotor untuk membuat pestisida ini.
Ramuan 13:
SEMPROTAN DAUN TEMBAKAU
Semprotan tembakau sebaiknya digunakan sebagai alternatif terakhir. Gunakan pelindung yang baik dan lindungi tangan dan wajah Anda ketika membuat dan menggunakan semprotan tembakau. Daun tersebut sangat beracun dan dapat membunuh serangga yang berguna juga. Semprotan daun tembakau dapat digunakan untuk sebagian besar hama serangga. Caranya, rendam 1 kg (1 tas plastik) tumbukan daun tembakau dalam 15 liter air selama 1 hari 1 malam. Tambahkan 2 sendok besar cairan sabun atau sabun batangan dan aduklah dengan baik. Saringlah dan gunakan sebagai semprotan. Bisa juga dengan mengeringkan daun dan menumbuknya hingga menjadi bubuk. Bubuk ini bisa digunakan untuk aphid, keong, siput, ulat bulu, dan virus daun keriting. Jangan gunakan bahan ini pada tanaman tomat, kentang, terong, lombok, atau bunga mawar. Semut menyebabkan masalah melalui penggalian mereka dan pemindahan benih-benih. Mereka sama sekali tidak pernah bisa dihilangkan, tapi efek-efek mereka dapat dikurangi. Untuk kerusakan akar, coba gunakan penyemprotan biologis, cabe, bawang putih, tomat, atau tembakau.(4)
Itulah Informasi tentang Cara Membasmi Hama Ulat Bulu semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tips Cara Membasmi Kutu Daun Pada Tanaman Cabe

Cara Membasmi Kutu Daun Pada Tanaman Cabe - Hampir semua hama yang menyerang tanaman terung-terungan bisa menyerang tanaman cabe. Serangan hama ini bisa menurunkan produktivitas tanaman, bahkan pada tingkat tertentu mengakibatkan gagal panen.
Budidaya tanaman cabe merupakan kegiatan usaha tani yang menjanjikan keuntungan menarik. Di Indonesia, permintaan akan cabe cukup tinggi. Cabe seakan-akan sudah menjadi bahan kebutuhan pokok masyarakat. Di masa-masa tertentu, seperti menjelang hari raya harga cabe bisa meningkat hingga puluhan kali lipat.
Kutu daun menyerang tanaman cabai dengan menghisap cairan daun sehingga mengakibatkan daun keriput, berwarna kekuningan, dan terpuntir. Akibat lebih jauh adalah dapat mengakibatkan kerdilnya pertumbuhan tanaman. Hama kutu daun merupakan vektor yang dapat menularkan penyakit, yaitu  embun jelaga dan virus, serta dapat mengundang dsemut. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang berbahan aktif imidakloprid, fipronil, dan protiofos secara bergantian. Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai. Ia mengisap cairan daun, pucuk tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya berlang kekuningan, layu dan akhirnya mati. Melalui angin kutu ini menyebar menyebar keareal kebun. Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil. Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.
Pengendalian dengancara menanam tanaman perangkap (trap crop) disekeliling kebun cabai seperti jagung. Kendalikan dengan kimia seperti Curacon 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.

Thrips/kemreki (Thrips parvispinus)
Hama ini berukuran sangat kecil dan lembut. Ketika muda berwarna kuning dan dewasa kecoklatan dengan kepala hitam. Didaun terdapat titik-titik putih keperakan  bekas tusukan, kemudian berubah menjadi kecoklatan. Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung keatas. Thrips sering bersarang dibunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. Sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.

Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutuskan perkembangan Thrips. Pengendalian dengan memasang perangkap kertas kuning IATIP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung dan digantung dan digantung setinggi 15 cm dari pucuk tanaman.
Gunakan pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang dapat dipilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curcon 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40 EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.

Kutu dan kapas (Aphis gossypi)
Sewaktu muda kutu ini berwarna putih, kemudian dewasa menjadi hijau kehitaman. Daun yang terserang berubah keriput. Pertumbuhan terhambat dan kalau dibiarkan tanaman bisa mati. Kutu dewasa membentuk sayap dan terbang ketempat lain. Kutu ini menghasilkan embun jelaga berwrna hitam yang mengganggu proses fotosintesis, juga menjadi perantara penyebaran virus. Kendalikan dengan Curacron 500 EC, pegasus 500 SC.

Pengorok daun ( Liriomyza spp)
Hama ini bersifat polifag, menyerang hampir semua jenis tanaman. Gejala serangan tampak pada daun ukir-ukiran seperti batik, ini terjadi karena larva mengorok jaringan didalam daun.Pengendalian dengan Agrimec 18 EC, Trigard.
Tungau/tengu/mite (Polyphagotarsonemus latus Bank dan Tetranyhus innabarinus Boisd). Tanda kehadiran tungau ini adalah adanya warna coklat mengkilap dibagian bawah daun. Sedang pada daun bagian atasnya ada dijumpai bercak kuning. Hama ini menyerang daun yang mengakibatkan daun menjadi kaku dan melengkung kebawah. Pucuk daun seperti terbakar, tepi daun keriting. Kutu ini juga menyerang bunga, pentil dan buah. Tungau berukuran sangat kecil dan bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Serangan yang berat terutama pada musim kemarau, menyebabkan cabai tumbuh tidak normal dan daun -daunnya keriting.
Pengendalian dapat dilakuakan dengan insektisida sperti Omite 57 EC, Apollo 500 SC, Mitisun 570 EC, Merothion 500 EC, Strek 150 EC, Mitac 200 EC, Curacron 500 EC, Agrimec 18 EC, pegasus 500 EC.

Lalat buah.
Lalat ini menusuk pangkal buah cabai yang terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur. Buah yang tetserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan bergelombang. Setelah telur menetas menjadi larva (belatung) dan hidup didalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ketanah dan seminggi kemudian berubah menjadi lalat muda.
Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat. Kumpulkan semua buah cabai yang terserang dan musnahkan. Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas kebotol bekas air minum mimeral yang telah dioleskan minyak goreng, atau diberi air. Gantungkan perangkap dipinggir kebun. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.


Demikian Ulasan tentang Cara Membasmi Kutu Daun pada Cabe semoga dapat menambah wawasan dan membantu masalah pertanian anda.

Tips Cara Membasmi Hama Tikus Sawah yang Ampuh

Cara Membasmi Hama Tikus Sawah - Tikus sawah memang menjadi musuh primer bagi para petani. Binatang ini merupakan salah satu hama, nan dapat menyebabkan panen padi menjadi gagal. Berbagai langkah cara membasmi tikus sawah ini, telah dilakukan oleh para petani ataupun pemerintah. Baik nan dilakukan secara fisik mekanik, kultur teknis, atapun secara kimia. Sawah merupakan tempat bercocok tanam yang berfungsi menghasilkan bahan mentah (padi) dan diolah menjadi beras untuk dikonsumsi dan melengkapi kebutuhan semua orang, karena itu bagian dari makanan pokok. Akan tetapi terkadang para petani kerap menuai kegagalan dikarenakan beberapa faktor yang membuat gagal panen padasaat waktu panen. Diantara faktor yang menghambat para petani menikmati hasil panenya ialah karena keberadaan hama atau tikus. Tikus memang binatang yang mampu memporak-porandakan usaha para petani dalam bercocok tanam. Binatang mamalia ini kerap kali mengganggu dan mengancam para pemilik sawah karena berpotensi untuk merusak tanaman, untuk itu anda memerlukan sebuah cara ampuh mengusir tikus sawah guna menjaga tanaman sampai siap di panen.

Tips Cara Membasmi Tikus Sawah

Berikut ini akan diberikan beberapa tips, cara membasmi tikus sawah nan dapat dilakukan oleh para petani perorangan ataupun secara berkelompok.

1. Coba dengan cara tanam dan panen serempak.
Dalam satu area sawah, diusahakan agar selisih waktu tanam padi ataupun panen tak melebihi 2 minggu. Hal itu dilakukan buat membatasi ketersediaan padi generatif sebagai pakan, sehingga kemungkinan terjadinya perkembangbiakan tikus dapat diminimalisir.

2. Cobalah dengan cara sanitasi habitat.
Langkah ini dapat dilakukan selama musim tanam padi. Caranya ialah dengan membersihkan semak-semak pada sarang primer tikus. Dapat saja di sekitar jalan sawah, tanggul irigasi, batas perkampungan, parit, pematang sawah, ataupun saluran irigasi . Agar lebih paripurna boleh dilakukan pemugaran ukuran pematang sawah, agar tak dimanfaat loka bersarang tikus.

3. Cobalah dengan razia massal.
Langkah ini dilaksanakan secara serentak, pada ketika awal tanam nan melibatkan petani dalam skala besar. Dalam kegiatan ini petani dapat menggunakan berbagai cara buat menangkap ataupun membunuh tikus. Semisal memanfaatkan anjing, ekskavasi sarang dengan cangkul, pemukulan dengan kayu, penjeratan ataupun dengan pengoboran di malam hari.

4. Cobalah dengan pengemposan atau fumigasi.
Cara fumigasi bisa memperoleh hasil efektif, apabila sukses membunuh seluruh tikus nan menghuni di dalam sarangnya. Diawali dengan menutup lubang tikus menggunakan lumpur, namun setelah fumigasi dilakukan sarang tikus tak perlu dibongkar.

5. Cobalah dengan TBS (Trap Barrier System).
Trap Barrier System ini dapat diimplementasikan pada daerah endemik tikus, di mana saat pola tanam serempak. Dengan menggunakan TBS berukuran sekitar 20 x 20 m, diyakini dapat mengamankan padi dari agresi tikus pada sawah sekitar 15 ha.

6. Cobalah dengan (LTBS) Linier Trap Barrier System.
Linier Trap Barrier System merupakan bentangan pagar nan terbuat dari plastik atau terpal, dengan tinggi sekitar 50 cm. Lantas ditegakkan dengan donasi bambu.
Di setiap jeda sekitar 1 m, dapat dilengkapi dengan perangkap. LTBS ini dapat dipasang pada daerah loka habitat tikus sawah atau dapat juga ketika terjadi perpindahan tikus.

7. Coba dengan memanfaatkan musuh alami.
Langkah ini memang dapat dikatakan sebagai cara paling mudah, namun dapat menjaga ekuilibrium ekosistem . Cara ini dapat dilakukan dengan membiarkan ular sawah buat hidup.
Tujuannya agar ular sawah dapat berperan sebagai predator, sehingga bisa menekan populasi tikus di sawah. Selain ular, petani juga dapat memanfaatkan pemangsa tikus lainnya. Semisal anjing, burung hantu, kucing, ataupun burung elang.

8. Coba dengan cara rodentisida.
Langkah ini biasanya hanyalah digunakan, apabila jumlah tikus sawah sangat tinggi. Namun, pemakaian rodentisida haruslah sinkron dengan takaran nan telah dianjurkan. Petani dapat menaruh umpan di loka primer tikus. Semisal jalan sawah, tanggul irigasi, pematang besar, bahkan di perkampungan.

9. Cara-cara tradisonal lainnya.
Selain langkah-langkah di atas, biasanya setiap daerah memiliki cara masing-masing nan telah turun-temurun dalam mengatasi tikus sawah. Semisal dengan cara penggenangan pada sarang tikus, bunyi-bunyian, penjaringan, ataupun dengan pemerangkapan.
Cara-cara di atas memang bukan langkah satu-satunya, masih ada cara-cara lain nan dapat dilakukan para petani. Yang tak kalah krusial dalam memerangi tikus sawah ialah mempertahankan mutu unsur hara, dengan seminimal mungkin mengurangi pemakaian zat kimia.
Itulah beberapa Tips Cara Membasmi Hama Tikus Sawah, semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu masalah pertanian anda, salam tani!

Tips Cara Sukses Ternak Bebek yang Baik

Cara Ternak Bebek - Bebek mudah di ternakkan dan dipelihara. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk dijalankan. Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dlm hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu:
(1). Perkandangan Itik/ Bebek;
(2). Bibit Unggul Itik/ Bebek;
(3). Pakan Ternak Itik/ Bebek;
(4). Tata Laksana &
(5). Pemasaran Hasil Ternak Itik/ Bebek.

Penyiapan Sarana & Peralatan
  • Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
  • Kelembaban kandang Itik/ Bebek berkisar antara 60-65%
  • Penerangan kandang Itik/ Bebek diberikan utk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dgn fungsi bagian-bagian kandang
1.Model kandang Itik/ Bebek ( jenis kandang untuk Beternak Itik/ Bebek) ada 3 yaitu:
  • kandang utk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dgn ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD. 
  • kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dgn ukuran 16-100 ekor perkelompok. 
  • kandang layar ( utk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dlm satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dgn ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau utk 30 ekor itik dewasa dgn ukuran kandang 3 x 2 meter).
2.Kondisi kandang Itik/ Bebek & perlengkapannya
Kondisi kandang Itik/ Bebek tidak harus dari bahan yg mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). utk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum & mungkin perelengkapan tambahan lain yg bermaksud positif dlm managemen
Pembibitan Itik/ Bebek
Ternak Itik/ Bebek yg dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yg telah diuji keunggulannya dlm memproduksi hasil ternak Itik/ Bebek yg diharapkan.
Pemilihan bibit & calon induk Itik/ Bebek
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara utk memperoleh bibit itik yg baik adalah sebagai berikut :
  • membeli telur tetas dari induk itik yg dijamin keunggulannya.
  • memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul utk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
  • membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yg sudah dikenal mutunya maupun yg telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yg baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dgn warna bulu kuning mengkilap.
Perawatan bibit & calon induk Itik/ Bebek

Perawatan Bibit Itik/ Bebek
Bibit (DOD) yg baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima & ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yg telah dipersiapkan sebelumnya. & hal-hal yg perlu diperhatikan dlm brooder adalah temperatur brooder diusahakan yg anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) utk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan & tempat minum sesuai dgn ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
Perawatan calon Induk Itik/ Bebek
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk utk produksi telur konsumsi & induk utk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk utk produksi telur tetas harus ada pejantan dgn perbandingan 1 jantan utk 5 – 6 ekor betina.
Reproduksi & Perkawinan Itik/ Bebek
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan utk mendapatkan telur tetas yg fertil/terbuahi dgn baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yg dibuat oleh manusia & nature mating (perkawinan itik secara alami).

Pemeliharaan Itik/ Bebek
Sanitasi & Tindakan Preventif
Sanitasi kandang Itik/ Bebek mutlak diperlukan dlm pemeliharaan itik & tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini utk mewaspadai timbulnya penyakit.
Pengontrol Penyakit Itik/ Bebek
Dilakukan setiap saat & secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat & tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.

Pemberian Pakan Itik/ Bebek
Dalam Beternak Itik/ Bebek pemberian pakan itik tersebut dlm tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) & fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dgn kode masing-masing fase. Cara memberi pakan Itik/ Bebek tersebut terbagi dlm empat kelompok yaitu:
  1. Itik/ Bebek umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
  2. Itik/ Bebek umur 16-21 hari diberikan dgn tray feeder & sebaran dilantai
  3. Itik/ Bebek umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
  4. Itik/ Bebek umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dgn memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan Itik/ Bebek secara ad libitum, utk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yg biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.

Pemberian minuman Itik/ Bebek, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
  • Itik/ Bebek umur 0-7 hari, utk 3 hari pertama air minum ditambah vitamin & mineral, tempatnya asam seperti utk anak ayam.
  • Itik/ Bebek umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang & air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
  • Itik/ Bebek umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dgn ukuran 2 m x 15 cm & tingginya 10 cm utk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
Pemeliharaan Kandang Itik/ Bebek
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya & daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yg ada.
Pemberian vitamin
  • Untuk menjaga kesehatan bebek, kita perlu memberikan beberapa jenis vitamin agar bebek tidak mudah terserabng penyakit. Pemberian vitamin dapat dilakukan dengan mencampurnya pada makanan dan minuman maupun dengan menyuntikanya pada tubuh bebek, semua itu tergantung dari jenis vitamin yang bdiberikan.

Panen
1) Hasil Utama
  • Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
2. Hasil Tambahan
  • Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
Demikian telah saya sampaikan Tips Cara Ternak Bebek semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Tips Cara Ternak Burung Kacer yang Baik

Cara Ternak Burung Kacer - Burung kacer sekarang marak untuk peliharaan di rumah ataupun untuk peliharaan di rumah dan mungkin bisa juga untuk bisnis burung. Burung Kacer atau Magpie Robin yang populer di Indonesia saat ini ada dua jenis, yakni kacer hitam yang sering disebut kacer jawa (Copsychus sechellarum) dan kacer poci (Copsychus saulari) satau kacer sekoci yang sering disebut kacer sumatra. Burung ini memang masih berkerabat yakni sama-sama dalam genus Copsychus.
Perbedaan keduanya yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Sementara itu burung yang sangat mirip dengan kacer poci atau kacer sumatra adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).

Cara Ternak Burung Kacer

1. Kandang Ternak/Kandang Penangkaran
Yang wajib di perhatikan didalam pembuatan kandang ternak adalah ukuran panjang 90 cm,lebar 90 cm,serta tinggi 180 cm,kenapa ukurannya harus 90x90x180?
dikarenakan ukuran tersebut sesuaikan dengan lebar strimin, tiap-tiap pembelian strimin memiliki lebar standar 90 cm.
untuk rangka kandang merupakan dari kayu balau,kayu ini termasuk jenis kayu yang keras,yang kemungkinan akan tahan dari serangan rayap dan kuat dari perubahan cuaca,
serta harga nya relatif lebih murah daripada kayu jati.
kriteria yang ideal untuk sesuatu cara berternak burung kacer adalah :
a. tumbuh-tumbuhan
b. kolam/ dapat diakali dengan cawan dari tanah liat / atau kaleng roti yang diisi air
c. area makan serta minum
d. pangkringan
e. glodok sarang
f. tulang sotong

2.Pemilihan Indukan (bibit) Kacer Yang Bagus
Mutu anakan kacer biasanya tergantung pada mutu indukannya, oleh karena itu, indukan harus memiliki mutu yang bagus yang mempunyai ciri kurang lebih seperti berikut:
1. Tidak cacat fisik
2. Postur tubuh besar dan panjang
3. Gerakannya gesit dan sorot matanya tajam
4. Sudah memasuki masa birahi -/+ sekitar umur 10 bulan
5. Rajin berkicau

Catatan :
A. indukan jantan dapat datang dari tangkapan muda rimba yang telah berusia kian lebih 10 bulan
B. indukan betina diusahakan melacak indukan betina yang telah jinak,umumnya indukan betina yang telah jinak datang dari burung hasil penangkaran juga yang berusia lebih kurang 1 th.
ke atas.

3. Masa Penjodohan
Tahap penjodohan tidak selalu mudah, karena ada karakter kacer yang selalu bertengkar saat dimasukkan dalam kandang yang sama untuk dijodohkan. Untuk teknik penjodohan indukan kacer anda bisa melakukan langkah-langkah berikut:
* Masukkan indukan kacer jantan anda ke dalam kandang.
* Kemudian masukkan indukan kacer betina dalam sangkar ke kandang.
* Tunggu reaksi kedua indukan kacer tersebut apakah sudah terlihat rukun atau belum.
* Ciri-ciri indukan kacer sudah rukun adalah kacer jantan terus berkicau sambil mendekat ke betina,      dan si betina meresponnya dengan turun kedasar sangkar sambil berkicau khas kacer
   betina/ngeleper-ngeleper.
* Kalau belum jodoh, biasanya betina akan menghindar dan cuek kepada kacer jantan.

4. Periode Bertelur
Sesudah indukan digabung tidak sebagian lama si betina dapat bertelur,
umumnya burung kacer bertelur 2-3 butir.
janganlah lupa senantiasa sediakan tulang sotong sepanjang sistem penjodohan dikarenakan tulang sotong sangat menolong didalam sistem pembuatan cangkang telur agar kuat.

5.Masa pengeraman
Lama periode pengeraman pada burung kacer umumnya berkisar antara 14 hari sejak telur pertama keluar atau juga ada yang lebih tergantung ketelatenan induk dan juga kondisi cuaca sekitar.
 
6. Periode Penetasan 
Setelah burung kacer mengerami telurnya selama 14 hari,tentunya telur akan menetas. Perhatian: Untuk tahu apakah telur burung kacer sudah menetas atau belum sebaiknya dengan tengok situasi lingkungan kandang kurang lebih adakah sisa cangkang telur yang dibuang atau tidak, sebaiknya untuk jaga-jaga setelah umur pengeraman 10 hari tiap-tiap pagi mengeceknya, andaikata telah ada sisa cangkang yang dibikin segera berikan makanan tambahan berbentuk kroto fresh serta jangkrik.

7. Masa Meloloh Anak Kacer
Pada saat meloloh, cukup berikan makanan hidup ( jangkrik, belalang, ulat, kroto ) tiap-tiap pagi, siang saat 10 serta saat 2 serta sore hari. sampai dengan si anak keluar dari glodok serta akan makan sendiri.
umumnya anakan usia 3 minggu telah dapat keluar glodok,usia 4 minggu anakan telah studi makan dengan langkah turut mematuk-matuk jangkrik yang didapatkan dari induknya,namun untuk dapat makan sendiri usia 5 minggu.
anakan kacer usia 3 minggu telah mulai keluar sarang.

8. Masa Pemisahan Anak Kacer/Mensapih
Mensapih anak saat, anak telah akan makan sendiri atau saat si indukan telah mulai mematuki anak saat anak mendekat,itu tandanya si indukan telah akan bertelur lagi.
sesudah perihal tersebut, segera si anak disapih didalam kurungan tersendiri. untuk membiasakan si anak makan voor, tiap-tiap pagi serta sore diberi kroto yang digabung dengan voor halus.
untuk burung hasil penangkaran amat gampang sekali membiasakan dengan voor.
 
itulah Tips Cara Budidaya Burung Kacer yang Baik semoga dapat menambah pengetahuan dan membantu peternakan burung kacer anda.

Cara budidaya belut dalam drum tong

Cara Budidaya Belut - Sahabat Tani, Pada pembahasan sebelumnya tentang Budidaya Ikan Lele dan sekarang saya akan coba membahas tentang Budidaya Belut Dalam Tong. Anda hanya perlu mempelajari beberapa cara untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tentu saja budidaya belut ini akan membuat anda mendapatkan penghasilan yang luar biasa jika anda mampu memaksimalkan benih belut tersebut sebaik mungkin. Saya akan coba memberikan cara budidaya belut di dalam tong mulai dari persiapan awal hingga anda dapat memanennya.  
belut
Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Berbeda dengan kebanyakan jenis ikan lainnya, belut bisa hidup dalam lumpur dengan sedikit air. Binatang ini mempunyai dua sistem pernapasan yang bisa membuatnya bertahan dalam kondisi tersebut. 

Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah (Monopterus albus). Di beberapa tempat dikenal juga belut rawa (Synbranchus bengalensis). Perbedaan belut sawah dan belut rawa yang paling mencolok adalah postur tubuhnya. Belut sawah tubuhnya pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa lebih panjang dan ramping.
Terdapat dua segmen usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan bertujuan untuk menghasilkan anakan. Sedangkan pembesaran bertujuan untuk menghasilkan belut hingga ukuran siap konsumsi.

drum tong

 Cara budidaya belut dalam drum tong

1. Perlengkapan
Hal yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:
  • Tong atau Drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat.
  • Paralon
  • Kawat Kasa
  • Tandon sebagai penampung air
  • Ember, cangkul, baskom dan juga jerigen.
2. Persiapan dan Teknik Budidaya Belut

Persiapan dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak mendapatkan hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

A. Drum atau Tong
Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng, maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga tidak berbau cat lagi.

Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:
  • Letakkanlah tong pada posisi tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih luas.
  • Buka bagian tengan drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.
  • Pasang alat sebagai penganjal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.
  • Buat saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
  • Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini dapat dibuat dengan net atau waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sederhana lainnya.
B. Media Tanah

Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah. Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm
  • Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
  • Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
  • Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah menjadi lembut dan gembur.
Perlu diketahui bahwa perlakuan diatas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang diambil dari sawah.

C. Media Instan Bokashi

Media ini dibuat diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut:
  • Jerami padi (40 persen)
  • Pupuk Kandang (30 persen)
  • Bekatul (20 persen)
  • Potongan batang pisang (10 persen)
Bahan dan campurannya terdiri atas
  • EM4
  • Air Sumur
  • Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan sebagai berikut:
  • Cacah jerami dan potongan batang pisang dan kemudian dikeringkan terlebih dahulu. Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
  • Campurkan bahan cacahan diatas dengan bahan pokok lainnya dan aduk hingga merata.
  • Campurkanlah bahan ini sedikit demi sedikit tetapi jangan terlalu basah.
  • Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.
D. Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi

Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan media Bokashi kedalam tong dan aduk hingga merata.
  • Masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkanlah hingga terdapat plankton atau cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung tong tidak perlu ditutup.
  • Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
  • Masukkkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil.
  • Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

E. Masukkan bibit belut

Setelah seluruh media budidaya diatas dipersiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg atau dengan jumlah bibit sebanyak 160-200 ekor.

3. Perawatan

Perawatan belut yang dibudidayakan didalam tong relatif lebih mudah karena pemantauan budidaya juga relatif kecil. Tetapi demikian perawatan harus tetapi diperhatikan, diantaranya adalah:

a. Pemberian Pakan
Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan. Tetapi sebaiknya pakan diberikan 5 persen dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 setelah bibit ditebar didalam tong. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut makan dialam bebas, yaitu sore dan malah hari.

b. Pengaturan Air
Pengaturan air sangat diperlukan untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini dapat dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Sebaiknya air yang masuk berupa percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.

c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini juga digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.

d. Pemberian EM4
EM4 berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa pakan. Selain itu juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terlebih dilarutkan dalam 1 liter air.

e. Perawatan Disekitar Lokasi
Perawatan di sekitar lokasi ini dilakukan untuk menjaga tong dari tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.

4. Pemanenan
Pemanenan belut sudah dapat dilakukan setelah 3–4 bulan masa budidaya dilakukan atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan (permintaan) pasar. Pemanenan untuk media drum / tong tentunya lebih mudah , dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.