Salam sejahtera dan sukses bagi seluruh sahabat petani.
Sebelum membaca semua kata demi kata cara membudidayakan belut.
Ada baiknya kita mengenal sedikit tentang belut.
Baik itu manfaat dan sifat alaminya.
Siapa tau, jika ada yang bertanya, kita bisa menjawab pertanyaan tersebut, walaupun kita tau hanya sedikit.
Belut adalah kelompok ikan yang sedikit mirip dengan ular dan termasuk dalam suku Synbranchidae.
Suku ini terdiri dari 4 genera dengan jumlah 20 jenis.
Jenis-jenisnya yang banyak dan belum dapat diperikan dengan lengkap.
Sehingga angka-angka itu dapat berubah. Anggotanya bersifat pantropis atau ditemukan di semua daerah tropika.
Ciri belut yang paling menonjol tidak bersisik, Licin dan berlendir.
Belut bernapas dari udara dengan insang yang berbentuk sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang rusuk. Belut merupakan jenis hewan air darat.
Belut merupakan jenis ikan yang bisa merubah jenis kelamin (hermaprodit) yaitu di mana masa usia muda berjenis kelamin betina dan di masa berikutnya berjenis kelamin jantan.
Contoh kecil klarifikasi belut
Belut sawah Monopterus albus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Actinopterygii
Ordo:Synbranchiformes
Upaordo:Synbranchoidei
Famili:Synbranchidae
Genera
Macrotrema
Monopterus
Ophisternon
Synbranchus.
Kandungan protein yang tinggi, mineral, vitamin juga lemak pada belut sama halnya seperti kandungan pada manfaat ikan,
Karena belut merupakan bagian dari jenis ikan.
Berikut ini adalah kandungan gizi dalam belut yang tidak kalah baik dari jenis daging lainnya :
Belut memiliki gizi yang cukup lumayan tinggi, karena setara dengan daging sapi 100gr/18,4 gr daging belut. Inilah datanya yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan Republik Indonesia sebagai berikut.
Kalori 303 cal
Protein 14 gr
Lemak 27 gr
Karbohidrat 0 gr
Fospor 200 mg
Kalsium 20 mg
Zat besi 20 mg
Vitamin A 1600 si
Vitamin B 0,1 mg
Vitamin C 2 mg
Air 58 gr
Daging belut juga mengandung leusin yang sangat baik untuk pembentukan dan peremajaan otot.
Menurut uji laboratorium dalam daging belut ditemukan zat yang bernama Arginin atau asam amino non esensial yang dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
Zat besi, kalsium dan fosfor juga bermanfaat untuk mengatasi anemia(darah rendah), mengatasi osteoporosis(tulang keropos) dan mengatasi pengeroposan gigi.
Dalam daging belut juga mengandung lemak yang cukup tinggi. Jadi rentan akan kolesterol.
Cara membudidayakan belut ada 2 metode, pertama dengan media kolam dan kedua dengan media drum. Namun perkteknya hampir sama saja.
Hanya ukurannya saja yang berbeda.
Berikut adalah ulasan selengkapnya dengan media kolam.
Cara pembenihan.
Benih belut dapat diperoleh di;
- Dinas peternakan
- Hasil pemijahan
- Hasil tangkapan dari sawah.
Cara memilih indukan dan ciri cirinya;
Belut jantan
- Ukuran kepala berbentuk besar, warna tubuh abu-abu dan kebeningan fisik berperut kasar tidak bening.
Belut betina
- Ukuran kepala kecil, warna tubuh hijau muda pada punggung, putih kuning pada perutnya dan kebeningan fisik halus dan bening
Pembenihan belut
- Untuk pembenihan diperlukan kolam seluas 100 - 200 m².
Agar tanah mudah berlumpur kolam tersebut harus dicangkul terlebih dahulu dan kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 kg / m². Lalu diairi setinggi 15 - 20 cm.
- Setelah kolam telah siap masukan idukan belut jantan dan betinanya.
- Bila kesulitan memilih atau membedakan belut jantan dan betina, maka sebaiknya bagi menjadi 2 kolam dan pilih dengan ukuran belut yang berdeda.
» Kelompok pertama pilih belut yang berukuran 20 - 30 cm. Karena untuk mendapatkan belut betina yang siap kawin.
» Kelompok kedua pilih belut yang berukuran 40 cm atau lebih untuk mendapatkan belut jantan.
» Setiap 1 m² kolam diperuntukkan untuk 1 ekor belut jantan dan 2 ekor belut betina.
- Untuk mengenali terjadinya perkawinan ditandai dengan adanya busa-busa diatas lubang perkawinan.
Setelah kira-kira 10 hari kemudian busa tersebut akan hilang dan itu sebagai tanda bahwa perkawinan telah selesai.
Sekarang tinggal menunggu anak-anaknya menetas.
Biasanya pada suhu 20 - 30°C telur-telur akan menetas dalam waktu 8 -10 hari.
Pada umur 5 - 8 hari benih belut tersebut di pungut untuk dipindahkan ke kolam pembesaran.
Penyiapan kolam pembesaran.
Siapkan kolam berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1x1,2x3 (tinggi x lebar x panjang) meter.
Media kolam
Media dasar kolam.
- Lumpur sawah setinggi 5 cm
- Jerami setebal 10 cm
- Pupuk kandang setebal 5 cm
- Pelepah pisang yg telah di potong 10 cm
Semua media tersebut diulang-ulang hingga mencapai ketinggian 60 cm. Lalu bagian yang paling atas diberi dedak sebanyak 1 kg per meter persegi.
Kemudian tutup dengan lumpur tipis, lalu digenangi air selama 1 bulan dan air di ganti sesering mungkin.
Waktu penebaran 3/4 kg/m² (1kg berisi 46-56 ekor belut).
Makanan belut
Pemberian makanan tambahan dilakukan setelah 3 bulan pemeliharaan.
Belut yang berusia 3 -4 bulan diberi makanan berupa campuran dedak dan konsentrat 521.
Belut yang berusia lebih dari 4 bulan pemeliharaan diberi makanan berupa daging misalnya cacing dan bekicot.
Catatan
Masa panen belut dilakukan setelah berusia 5 - 6 bulan pemeliharaan.
Demikianlah sedikit informasi mengenai cara berbudidaya belut.
Semoga bermanfaat dan memberikan nilai tambah perekonomian keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar