Cara Membuat insektisida Organik / Pembasmi Hama Sendiri

Pestisida organik adalah alternatif bagi para petani tanpa modal yang cukup.
Pestisida organik juga dapat mengurangi pengeluaran bagi petani.
Berikut adalah beberapa cara untuk membuatnya.

PENGENDALI HAMA WERENG, BELALANG SANGIT DAN PENGGEREK BATANG
Cara pertama.
Bahan-bahan :
• Tembakau 100 gram
• Kenikir 100 gram
• Pandan 100 gram
• Kemangi 100 gram
• Cabe rawit 100 gram
• Kunyit 100 gram
• Bawang Putih 100 gram
• Aquadestilata 1 liter
• Decomposer BSA (mikro organisme pengurai) 1-2 cc
• Gula pasir 2 sendok makan.
• Air suling 1 liter

Cara Pembuatan :
Giling semua bahan sampai lembut.
Lalu tambahkan air suling dan gula pasirnya.
Tambahkan decomposer BSA.
Lalu masukkan kedalam jerigen yang tertutup rapat selama 1 minggu.

Cara penggunaan :
Dosis :
Gunakan 900 cc untuk 15 liter air bersih.
Semprotkan selama 1 kali dalam seminggu.

Cara kedua.
Bahan-bahan:
• Kunyit ½ kg
• Kahitutan(daun kentut) ½ ember 5 liter
• Air bersih 2 liter

Cara membuat:
Giling semua bahan sampai lembut.
Lalu tambahkan air bersih dan aduk-aduk sampai 12 menit.
Simpan dalam jerigen yang tertutup rapat selama 14 hari.
Jika aroma sudah berbau menyengat dan terdapat buih diatasnya, itu tadanya insektisida sudah jadi.

Cara penggunaan :
Gunakan 5 liter untuk 15 liter air bersih.
Semprotkan 2 kali seminggu untuk pencegahan.

Cara ketiga.
Bahan-bahan :
• Daun sirsat 50 helai
• Tembakau 1 genggam
• Air 20 liter
• Detergen 20 gr
• Air 1 liter

Cara membuat :
Bahan ditumbuk sampai lembut.
Lalu campur dengan air bersih.
Kemudian diamkan selama 1 malam.

Cara penggunaan :
Dosis :
1 liter saringan dilarutkan dalam 15 liter air.

Cara keempat.
Bahan-bahan :
• Umbi Gadung 2 kg,
• Jengkol 1 kg dan
• Tembakau 1 kg
•  Gula pasir 1 ons
• Air bersih 3 liter
• EM4 1 liter

Cara membuat :
Giling umbi gadung, jengkol dan tembakau sampai lembut.
Kemudian larutkan gula pasir dengan air bersih.
Setelah itu campurkan semua bahan menjadi satu.
Lalu tambahkan EM4 dan simpan didalam jerigen yang tertutup rapat selama  7 hari.

Cara penggunaan:
Dosis :
Gunakan 120 cc untuk 15 liter air.
Penyemprotan dilakukan 1 kali seminggu waktu sore hari.

PENGENDALI SERANGGA PENGHISAP
(kepik dan kutu-kutuan)
Cara pertama.
Bahan-bahan :
• Daun surian 1 kg
• Daun tembakau 1kg
• Daun lagundi 1 kg
• Daun titonia 1 kg
• Air kelapa 2 liter
• Gambir ½ ons
• Garam dapur 1 ons
• Air panas 500 ml

Cara membuat :
Kemudian siapkan penumbuk dari batu.
Tumbuk daun tembakau, daun surian daun lagundi dan daun titonia, aduk hingga rata. Apabila sudah lembut, rendam dalam air kelapa dan aduk-aduk.
Kemudian ekstrak campuran tersebut dengan cara diperas dengan kain.
Lalu saring kembali hasil perasan dan tambahkan garam terus larutan dikocok.
Siapkan cairan gambir dengan cara melarutkan ½ ons gambir dalam 500 ml air panas.
Kemudian saring dengan kain halus. Langkah terakhir campurkan
larutan daun-daunan dan larutan gambir.
Masukkan dalam botol atau jerigen plastik.
Ramuan pestisida organik siap untuk digunakan.

Cara menggunakan :
Dosis :
Gunakan 500 militer untuk  10 Liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan selama 2 kali seminggu sampai kutu berkurang dan tidak membahayakan tanaman.

Cara kedua.
Bahan-bahan :
• Daun inggu 1½ kg
• Bunga tahi ayam 1½ kg
• Gambir ½ ons
• Air kelapa 3 liter
• Air bersih panas 500 ml.

Cara membuat :
Daun inggu dan bunga tahi ayam digiling sampai halus.
Lalu rendam dalam air kelapa.
Kemudian ambil airnya dengan cara disaring menggunakan kain yang halus.
Larutkan gambir dengan air panas.Lalu campurkan keduanya menjadi satu dan aduk sampai merata.

Cara penggunaan :
Dosis :
Gunakan 1 liter untuk 10 liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan selama 2 minggu sekali.

Cara ketiga.
Bahan-bahan:
• Umbi  gadung 500 gram

Cara membuat:
Parut umbi gadung.
Lalu peras airnya dan tambahkan air bersih 10 liter.

Cara penggunaan :
Semprotkan air pada tanaman.

PENGENDALI ULAT PEMAKAN DAUN
Cara pertama.
Bahan-bahan :
• Ragi tape 1 butir
• Bawang putih ¼ ons
• Kapur tohor 4 ons
• Deterjen ½ ons
• Air kelapa 2 liter

Cara membuat :
Giling bawang putih sampai halus.
Giling ragi tape sampai lembut.
Larutkan Deterjen dengan air kelapa aduk sampai merata.

Capurkan bawang putih, ragi tape, kapur tohor kedalam larutan detejen.
Kemudian diambil airnya dengan cara disaring dengan kain halus.

Simpan dalam jerigen yang tertutup selama 20 hari.
Selama fermentasi 20 hari pestisida siap untuk digunakan.

Cara penggunaan :
Dosis :
Gunakan setiap 500 militer pestisida untuk 10 liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan selama 2 kali seminggu.

Catatan :
Jika Tanaman sudah terbebas dari ulat.
Maka penggunaan di hentikan sampai ulat menyerang kembali.

Cara kedua.
Bahan-bahan :
• Daun mindi 2 kg
• Tembakau 2 kg
• Brotowali 2 kg
• Buah mengkudu 5 kg
• Andaliman 1 kg
• Air bersih 10 liter

Cara membuat:
• Semua bahan dihaluskan dengan cara digiling.
• Bahan-bahan tersebut direndam dalam 10 liter air.
• Simpan selama lima hari dalam wadah yang tertutup rapat .

Cara penggunaan :
30 militer untuk 13 liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan pagi dan sore selama 2 minggu sekali.

PENGENDALI HEWAN TERNAK PENGGANGGU
Untuk kambing
Bahan-bahan:
• Air seni kambing 5 liter
• Kotoran kambing 3 kg

Cara membuat :
Campur semua bahan menjadi satu.
Lalu aduk-aduk sampai merata.
Simpan dalam jerigen yang tertutup rapat selama 14 hari.

Cara penggunaan
Dosis :
Setiap 5 liter untuk 15 liter air bersih.
Aroma insektisida akan bertahan lama, bila tak ada diguyur hujan.
Jika penyemprotan di musim penghujan, maka penyemprotan harus waktu langit cerah tak akan terjadi turunnya hujan.

PENGENDALI PENYAKIT JAMUR
Bahan-bahan :
• Daun dakinggang gajah 5 ons
• Lengkuas 3 ons
• Jahe 3 ons
• Bawang putih 3 ons
• Ekstrak daun titonia 3 liter

Cara membuat :
Giling galinggang gajah sampai halus.
Lalu jahe dan lengkuas diparut.
Ambil ekstrak daun titonia dengan cara digiling sampai halus,
lalu campur dengan air 3 liter dan kemudian diambil airnya dengan cara disaring.
Campurkan semua bahan-bahan menjadi satu lalu aduk-aduk sampai merata.
• Saring dan peras campuran tersebut kedalam ember.

Cara penggunaan :
Dosis :
Gunakan 500 militer untuk 10 liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan selama 2 kali seminggu.

Catatan:
Penyemprotan dilakukan pada seluruh bagian batang dan daun.

PENGENDALI HAMA TRIPS
Bahan-bahan :
• Daun sirsat 50-100 helai
• Air bersih 5 liter

Cara membuat:
Bahan ditumbuk kemudian ditambah air 5 liter.
Kemudian diamkan selama satu malam.
Lalu saring dan ambil airnya.

Cara penggunaan :
1 liter untuk 10 liter air bersih.

PENGENDALI PENYAKIT DISEBABKAN BAKTERI
Cara pertama.
Bahan-bahan :
• Daun sirih 1  ikat
• Kunyit 2 ons
• Bawang putih 3 ons dan
• Ekstrak daun titonia 3 liter.

Cara membuat :
Kunyit, bawang putih dan daun sirih digiling menjadi satu sampai halus.
Lalu rendam dengan ekstrak daun titonia selama 10 menit.
Kemudian diambil airnya dengan cara disaring menggunakan kain yang halus.

Cara penggunaan :
Dosis :
Gunakan 500 militer untuk 10 liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan selama 2 kali seminggu.

Cara kedua.
Bahan-bahan :
• Biji mimba 300 gram

Cara membuat:
Biji nimba digiling sampai lembut.
Lalu rendam kedalam  10 liter air selama satu malam.
Kemudian aduk-aduk rata dan saring airnya.

Cara penggunaan :
Lalu semprotkan airnya pada tanaman.

Keunggulan :
Dapat mengendalikan bakteri, hama
penghisap, jamur, ulat dan nematoda.

PENGENDALI ANTRAKNOSA PADA CABAI
(patek/busuk buah)
Bahan-bahan :
• Daun galinggang gajah 2½ ons
• Daun tembakau 2½ ons
• Daun titonia 2½ ons
• Daun lagundi 2½ ons
• Garam 1 ons
• Gambir 3 buah
• Air bersih 1 liter

Cara membuat :
Daun galinggang, titonia, lagundi dan tembakau digiling sampai halus.
Larutkan gambir dengan air panas.
Lalu campurkan dengan air bersih dan tambahkan garam.
Aduk-aduk sampai merata.

Cara penggunaan :
Dosis :
Gunakan 1 liter untuk 15 liter air bersih.
Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari selama 1 minggu sekali.

Teknik penyemprotan :
Air semprotan sebaiknya berbentuk kabut supaya bisa merata.
Lakukan penyemprotan dari bawah daun keatas daun.
Jika pengendalian pada musim penghujan sebaiknya tambahkan garam lagi sebanyak 2½ ons.

Keunggulan:
Pestisida organik ini dapat mengendalikan antraknosa sampai 75% .

Pengamatan :
Jika ada buah yang busuk / layu.
Maka harus di petik dan dibuang jauh dari lahan.

Catatan :
Jika pestisida baunya sudah menurun.
Maka sebaiknya jangan digunakan sebab kemampuannya sudah berkurang.

Saran :
Setiap akan melakukan penyemprotan. Sebaiknya membuat pestisida lagi yang baru.

APLIKASI SASARAN
Pestisida pengendali antraknosa ini dapat digunakan untuk  tanaman :
• Bawang-bawangan
• Jambu mete
• Srikaya
• Sirsak
• Teh
• Pepaya
• Bisbul
• Kesemek
• Kelapa sawit
• Lokuat
• Kastuba
• Manggis
• Karet
• Leci
• Kweni
• Pala
• Alpukat
• Jambu biji
• Delima
• Kakao
• Aggrek
• Pacar banyu
• Tapak dara.

PEGENDALI HAMA TIKUS
Cara pertama.
Bahan-bahan :
• Jengkol(kulitnya)

Cara penggunaan :
Jengkol diiris-iris lalu disebarkan dalam petakan lahan tanaman yang terserang tikus.

Fungsi :
Karena dari baunya tikus pergi.

Cara kedua.
Bahan-bahan :
• Tepung kanji secukupnya,
• Cabai rawit merah dihaluskan.

Cara penggunaan :
Tepung kanji diberi air dan direbus, ditambah cabai yang sudah dihaluskan hingga menjadi lem encer.

Cara pemakaian : Lem kanji dioleskan merata dalam sepotong bambu dan masukkan dalam
lubang tikus, agar supaya tikus keluar masuk lewat potongan bambu tersebut.

Fungsi :
Karena mata kena lem kanji yang pedas tikus menjadi buta dan mati.

Cara ketiga.
Bahan-bahan :
• Gula Jawa / Gula Pasir

Cara penggunaan :
Gula jawa diiris-iris dan
dimasukkan dalam lubang tikus. Sehingga apabila tikus masuk lubang akan menginjak-injak gula sampai kedalam dan kakinya yang tertempeli gula.
Gula akan mengundang semut.

Fungsi :
Karena kaki tikus ada gulanya
diharapkan semut akan menyerang tikus beserta anak-anaknya dalam lubang.

Cara keempat :
Bahan-bahan :
• Kerupuk udang/ikan.

Cara penggunaan :
Kerupuk yang masih renyah dihaluskan menjadi tepung.
Tepung kerupuk tersebut dibuat
bulatan sebesar biji kacang tanah dengan padat sekali.
Lalu diletakkan ditempat yang  dilalui tikus, dan tikus akan memakannya.

Fungsi :
Reaksi bulatan kerupuk dalam perut tikus akan mengembang.
Sehingga perut tikus akan pecah dan tikus mati.
Biasanya bila tikus setelah makan bulatan kerupuk akan merasa haus dan terus minum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar